SENJA

senja,maaf aku tak lagi kirim puisi
resah terlanjur menggeletari hati
mataku rabun;cepat terhujam kelam-pekat
menjaring tubuhku;limbung,terjebak pukat
sore ringkih,cahya camerlang sebentar pucat
menyumblim aku dengan desau kepak lirih sriti

senja,maaf aku tak kirim sajak
kerinduanku selainmu mengoyak-retak
wajah kekasih murung diujung cakrawala
kau izinkahlah,mengecupnya sekelebatan saja

senja
janganlah kau cemburu
aku dan dia sebenarnya satu
jadi terasing,berbeda,terpisah waktu

kekasihku
kau simpanlah kecupanku

saat bulan penuh
kau kembalikanlah padaku

sekalian dengan bunganya

RAYUAN PAGI DENGAN TEMBANG KINANTI

pagi buta
berlomba sedekah bersama pemulung
mengais nasib baik; menjumputi untung
biarlah dia bawa sekeranjang nilai sisa

aku hanya butuh laiknya sebait puisi
dikoran pembungkus nasi basi
dalam kaleng penyok tak berisi
dan di knalpot mobil bekas politisi

bukan puisi cinta yang aku cari
karena cinta lama teranyam birahi

juga bukan tentang kerinduan
karena alpa menghapus dari ingatan

hanya kehangatan mentari
yang terseduh dalam adonan secangkir kopi
bersama sebaris tembang kinanti

"sliramu manjing marang ati"
(kau menjelma di hati)


 

Aksara Berdarah Copyright © 2009 REDHAT Dashboard Designed by SAER