pagi buta
berlomba sedekah bersama pemulung
mengais nasib baik; menjumputi untung
biarlah dia bawa sekeranjang nilai sisa
aku hanya butuh laiknya sebait puisi
dikoran pembungkus nasi basi
dalam kaleng penyok tak berisi
dan di knalpot mobil bekas politisi
bukan puisi cinta yang aku cari
karena cinta lama teranyam birahi
juga bukan tentang kerinduan
karena alpa menghapus dari ingatan
hanya kehangatan mentari
yang terseduh dalam adonan secangkir kopi
bersama sebaris tembang kinanti
"sliramu manjing marang ati"
(kau menjelma di hati)
0 comments: